Biografi Bung Hatta
Halaman 1 dari 1
Biografi Bung Hatta
Baru beberapa hari ini aku selesai baca biografi bung Hatta.
Siapa sih yg g kenal Bung Hatta, salah seorang dari Dwitunggal, proklamator Indonesia. Dari biografi ini aku nyadar bahwa banyak nilai-nilai yg hilang dari orang2 Indonesia, mungkin juga aku, apalagi bagi orang2 yg dipercaya mendapat amanah suatu jabatan atau kekuasaan. Kesederhanaan....itu lah nilai mulia yg hilang.
Bung Hatta adalah orang seorang pensiunan wakil presiden yang gajinya tidak mencukupi untuk membayar rekening telepon, listrik dan air untuk rumahnya. Walaupun begitu tidak putus semangat untuk terus memberikan ide dan kritik kepada pemerintah baik Sukarno maupun Suharto saat itu.
Seorang religius yang memiliki paham sosialis berdasarkan kerakyatan, tetapi bukan komunis. Sangat menghargai perbedaan dan mementingkan persatuan bangsa. sebagai contoh saat UUD 45 akan disahkan, ada perbedaan pendapat tentang kalimat "mengamalkan nilai sayriat islam bagi pemeluknya" pada mukadimah UUD 45. Indonesia bagian timur berencana akan memisahkan diri 1 hari setelah proklamasi bila kalimat itu tetap seperti itu. Maka demi persatuan, dirubahlah menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa" dengan tidak mengurangi nilai dari kalimat yg pertama tadi.
Salah satu hasil pemikiran terbesarnya adalah koperasi yang tidak bergantung pada kekuatan modal (kapital) tetapi kekeluargaan dan gotong royong.
Siapa sih yg g kenal Bung Hatta, salah seorang dari Dwitunggal, proklamator Indonesia. Dari biografi ini aku nyadar bahwa banyak nilai-nilai yg hilang dari orang2 Indonesia, mungkin juga aku, apalagi bagi orang2 yg dipercaya mendapat amanah suatu jabatan atau kekuasaan. Kesederhanaan....itu lah nilai mulia yg hilang.
Bung Hatta adalah orang seorang pensiunan wakil presiden yang gajinya tidak mencukupi untuk membayar rekening telepon, listrik dan air untuk rumahnya. Walaupun begitu tidak putus semangat untuk terus memberikan ide dan kritik kepada pemerintah baik Sukarno maupun Suharto saat itu.
Seorang religius yang memiliki paham sosialis berdasarkan kerakyatan, tetapi bukan komunis. Sangat menghargai perbedaan dan mementingkan persatuan bangsa. sebagai contoh saat UUD 45 akan disahkan, ada perbedaan pendapat tentang kalimat "mengamalkan nilai sayriat islam bagi pemeluknya" pada mukadimah UUD 45. Indonesia bagian timur berencana akan memisahkan diri 1 hari setelah proklamasi bila kalimat itu tetap seperti itu. Maka demi persatuan, dirubahlah menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa" dengan tidak mengurangi nilai dari kalimat yg pertama tadi.
Salah satu hasil pemikiran terbesarnya adalah koperasi yang tidak bergantung pada kekuatan modal (kapital) tetapi kekeluargaan dan gotong royong.
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|